Kamis, 20 Oktober 2011

Occupy Wall Street Jadi Kunci Kotak Pandora

Mianto Nugroho Agung

Occupy Wall Street (OWS)  adalah sebuah gerakan massa grassroot di Amerika Serikat dalam berbagai bentuk: demo, pendudukan asset bursa effek Amerika Serikat, penggalangan opini, dll. Gerakan ini diinspirasi oleh kenyataan bahwa hanya 1% orang saja yang menerima manfaat kebijakan keuangan negara dan mengorbankan 99% lainnya. Krisis ekonomi yang dahsyat diyakini akan dialami AS untuk pertama kalinya setelah didahului oleh beberap a negara di Eropa (Yunani, Swiss, Denmark, dll.). Krisis dianggap bakal lebih dahsyat dari tahun 2008 karena yang terancam bangkrut bukan lagi perusahaan transnasional melainkan pemerintahan. Mengingat fakta "1% mengabaikan 99%" sangat tidak kristiani (ingat Yesus yang mencari seekor domba yang hilang dari 100 domba kumpulannya?), mengancam eksistensi manusia dan peradabannya, dan membahayakan publik, maka OWS langsung menginspirasi dan memotivasi terjadinya gerakan yang sama  di mana-mana di seluruh penjuru dunia. Pelajaran berharga yang seharusnya dipetik adalah betapa tamaknya 'Tuan Satu Persen' itu, betapa bodohnya pemerintahan yang hanya mengabdi "Tuan Satu Persen' itu, dan "betapa rapuhnya ikatan si Tuan Sembilan-sembilan Persen". Apa agenda gerakan perjuangan OWS yang lebih 'bijaksana'? Mari kita usulkan ke mereka jika sudah kita temukan. BTW, bukankah kita ternyata adalah bagian dari "Tuan Sembilan-sembilan Persen" itu, ya? Ya, setidaknya sampai terbukti kalau kita ternyata bukan bagian dari si Tuan 99% itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar